Blog yang menghimpun konten ilmu yang bermanfaat

haruskah muslimah berhijab warna hitam?

Pertanyaan

Apakah ada hadits shahih bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam suka melihat wanita memakai pakaian warna hitam atau gelap, sehingga kaum wanita Anshâr seperti burung gagak ? Apakah wanita wajib memakai pakaian warna hitam ? Mohon jawabannya, jazâkumullâhu khaira.

Jawaban
Kami tidak mengetahui hadits yang Anda tanyakan. Tetapi kemungkinan yang Anda maksudkan adalah hadits  :
عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ قَالَتْ: لَمَّا نَزَلَتْ هَذِهِ الْآيَةُ: { يُدْنِيْنَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلابِيْبِهِنَّ } ، خَرَجَ نِسَاءُ الْأَنْصَارِ كَأَنَّ عَلَى رُؤُوْسِهِنَّ الْغِرْبَانُ مِنَ السَّكِيْنَةِ، وَعَلَيْهِنَّ أَكْسِيَةٌ سُوْدٌ يَلْبَسْنَهَا
Dari Ummu Salamah Radhiyallahu anhuma , dia berkata, “Setelah ayat  (yang artinya), “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya  ke tubuh mereka” (al-Ahzâb/33:59) diturunkan, wanita-wanita Anshâr keluar seolah-olah di atas kepala mereka bertengger burung-burung gagak karena tenang, dan mereka memakai pakaian-pakaian berwarna hitam. 

Hadits ini dibawakan oleh Ibnu Katsir rahimahullah dalam kitab tafsir beliau, surat al-Ahzâb, ayat ke-59, dan beliau rahimahullah membawakan sebagai riwayat Ibnu Abi Hatim rahimahullah.
Hadits ini juga diriwayatkan oleh imam Abu Dâwud, bahwa Ummu Salamah Radhiyallahu anhuma berkata :
لَمَّا نَزَلَتْ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ خَرَجَ نِسَاءُ الْأَنْصَارِ كَأَنَّ عَلَى رُءُوسِهِنَّ الْغِرْبَانَ مِنْ الْأَكْسِيَةِ
Ketika turun firman Allâh (yang artinya) “Hendaklah mereka (wanita-wanita beriman) mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka” (QS. al-Ahzâb/33:59), wanita-wanita Anshâr keluar seolah-olah di atas kepala mereka bertengger burung-burung gagak karena (warna hitam-red) kain-kain (mereka).[1]

Hadits ini menunjukkan bahwa wanita-wanita Anshâr tersebut mengenakan jilbab-jilbab berwarna hitam. Namun tidak menunjukkan wajib memakai pakaian berwarna hitam, karena ini bukan perintah dari Allâh dan Rasul-Nya.
Seorang wanita muslimah boleh memakai pakaian berwarna terang, berdasarkan beberapa riwayat dari para wanita salaf.[2] Namun ketika keluar rumah sepantasnya tidak mengenakan pakaian berwarna terang yang menarik perhatian atau berwarna-warni yang menarik hati laki-laki. Karena tujuan perintah berjilbab adalah untuk menutupi perhiasan. Kalau jilbab atau pakaian itu sendiri dihias-hiasi, dengan renda, bros, aksesoris, warna-warni yang menarik pandangan orang, maka ini bertentangan dengan firman Allâh Azza wa Jalla :

وَلاَ يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ

Dan janganlah para wanita mukminat itu menampakkan perhiasan mereka. [an-Nûr/24:31]
Oleh karena itulah jika keluar rumah, hendaklah wanita memakai pakaian yang berwarna gelap, tidak menyala dan berwarna-warni agar tidak menarik pandangan orang. Dan tidak harus berwarna hitam, apalagi di sebagian daerah yang masyarakatnya memandang warna hitam itu menyeramkan. Wallâhu a’lam.

[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 01/Tahun XV/1432/2011M]
________
Footnote
[1] HR. Abu Dawud, no. 4101; dishahihkan oleh syaikh Al-Albani.
[2] Riwayat-riwayat ini bisa dilihat di dalam kitab Jilbab Mar’atil Muslimah, hlm. 121-124; karya syaikh Al-Albani rahimahullah.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : haruskah muslimah berhijab warna hitam?

  • hati yang baik,akan melahirkan tabiat yang baikEngkau tidak akan menemukan karakter asli seseorang diawal sebuah "hubungan". Semuanya akan terlihat begitu manis dan sempurna pada awalnya. Tabiat asli itu baru akan ...
  • Refleksi sebuah doa Kisah NyataSuatu ketika seorang ibu melihat anak kecil yang qodarulloh terkena sakit kulit, dia pun turut prihatin dan sempat terbesit dalam hatinya, “Anakku sehat, tak ...
  • Mengenal Ruqayyah, Putri RasulullahDi dalam Islam, keluarga Rasulullah ﷺ memiliki kedudukan yang istimewa. Umat ini menyebut keluarga mulia ini dengan ahlul bait. Anak dan istri Rasulullah ﷺ, keluarga Al ...
  • Murrotal syaikh Abdurrahman as sudaishttp://quranicaudio.com/quran/7 ...
  • 140 - Siapakah Mahram Bagi WanitaSiapakah Mahram Bagi WanitaOleh: Abu Numair Nawawi B. Subandihttp://fiqh-sunnah.blogspot.comSetelah penulis menyentuh persoalan aurat dan ikhtilath, berikut penulis bawa ...

0 komentar:

Posting Komentar