Wanita adalah tali penghubung antar keluarga, persendian anggota bangsa, serta tempat mengalirnya darah umat yang membangkitkan semangat hidup, dan gairah kerja.
Wanita adalah tempat Allah menitipkan segala arti keindahan yang memukau. Dengan kecantikan, keindahan, dan kemanjaannya yang menawan, wanita menjadi tuan penguasa dan penakhluk semua hati.
Wanita adalah teman yang jujur dan pendamping hidup pria dalam suka dan duka. Ketika seorang suami pulang menemui istrinya, setelah selesai melaksanakan tugas, pikirannya masih sarat dengan beban hidup dan pahit getirnya.
Seorang istri akan datang menyambutnya dengan belai kasih sayang, serta menghadiahinya dengan senyuman manisnya sebagai obat penawar yang mengiringi pandangan memikat, yang masuk menembus relung-relung hati suami, sehingga dia melupakan pahit-getir yang dialami.
Istri shalihah adalah sebaik-baik pendamping hidup. Dia memperteguh suami dalam menjalankan ajaran-ajaran-Nya. Seseorang yang selalu mendoakan kebaikan untuk suaminya, penawar kelelahan saat suami pulang kerja, penghibur suami saat suami sedang berduka, sahabat dalam ketaatan serta penyemangat dalam beramal shaleh. Siapa yang mampu menghibur suami pada saat dia dirundung duka, selain istri?
Dalam Islam, wanita yang memiliki nilai hakiki adalah wanita shalihah. Peran wanita begitu tinggi, mulia, dan terhormat. Tentu saja sepanjang wanita tersebut senantiasa berusaha menjadi wanita yang shalihah.
Apa yang sering diangankan oleh kebanyakan laki-laki tentang wanita yang bakal menjadi pendamping hidupnya? Cantik, kaya, punya kedudukan, karir bagus, dan baik pada suami. Inilah keinginan yang banyak muncul. Sebuah keinginan yang lebih tepat disebut angan-angan, karena jarang ada wanita yang memiliki sifat demikian.
Kebanyakan laki-laki lebih memperhatikan penampilan dzahir, sementara unsur akhlak dari wanita tersebut kurang diperhatikan. Padahal akhlak dari pasangan hidupnya itulah yang akan banyak berpengaruh terhadap kebahagiaan rumah tangganya. Apabila kita melihat seorang pelajar yang baik akhlaknya dan tutur katanya senantiasa sopan, maka dalam bayangan kita tergambar seorang ibu yang telah mendidik dan membimbing anaknya menjadi manusia yang berakhlak.
Wanita shalihah tidak mau kekayaan termahalnya berupa iman akan rontok. Dia juga sangat memperhatikan kualitas kata-katanya. Pada prinsipnya wanita shalihah adalah wanita yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Rambu-rambu kemuliaannya bukan dari beraneka aksesoris yang ia gunakan melainkan dari akhlaknya.
Peran wanita sangat besar dalam berkeluarga dan bernegara. Kita pernah mendengar bahwa di belakang seorang pemimpin yang sukses ada seorang wanita yang sangat hebat. Buruknya akhlak wanita dapat menyebabkan hancurnya sebuah Negara. Bukankah dalam Islam wanita adalah tiang dari pada agama? bayangkan jika tiang-tiang penopang itu rapuh, sudah pasti bangunanya akan roboh dan rata dengan tanah, sehingga tidak aka nada lagi yang tersisa, kecuali puing-puing yang nilainya tak seberapa.
0 komentar:
Posting Komentar