Jangan engkau bercinta pada tanggal satu atau akhir bulan, keduanya tidak baik. Jika jadi anaknya kecil, lagi pula jangan bercinta tanpa lampu penerangan. Jika kelak menjadi anak, maka anakmu bodoh dan kurang berbudi.
Jangan pula bercinta pada hari Ahad dan malamnya. Jika jadi anak, maka anaknya menjadi penjahat.
Juga jangan bercinta pada hari Rabu dan malamnya, itu tidak baik sebab bila jadi anak maka anaknya akan celaka.
Jangan bercinta pada waktu fajar, itu juga tidak baik. Jika jadi anak, maka anaknya akan kelewat hina.
Jangan pula ditengah hari, jika jadi anak, dia akan menjadi tukang jampi.
Begitu pula jangan bercinta pada malam menjelang hari raya, sebab jika jadi anak, akan menjadi durhaka pada ayah ibunya.
Jangan pula bercinta pada saat menjelang hari raya besar, kemungkinan bila jadi anak, akan menjadi siwil adatnya.
Jangan bercinta di tempat yang terkena sinar matahari, sebab anaknya kelak akan menjadi anak yang jauh rejeki.
Lagi pula jangan bercinta sambil berdiri sebab anaknya kelak akan menjadi anak yang mempunyai sakit beser, sedikit-sedikit kencing.
Jangan pula bercinta pada hari Sabtu juga malamnya, sebab anaknya akan celaka dengan air, bisa tenggelam dalam kolam atau terkena musibah banjir.
Jangan pula bercinta dengan mengusap vagina dan penis dengan kain jarik atau pakaian, tetapi lebih baik diusap dengan kain yang tidak dipakai anggota tubuh, sebab anak-nya akan menjadi kurang baik budinya.
Jangan bercinta sambil berbicara dan menggunjing, sebab anaknya kelak akan menjadi suka menganiaya.
Jangan bercinta dengan melihat vagina, anaknya akan menjadi biadab, jangan bercinta dibawah pepohonan, anak-nya suka menganiaya.
Juga jangan bercinta menjelang malam Barahat, sebab anaknya kelak akan mempunyai penyakit yang tak kunjung sembuh.
Janganlah bercinta di penginapan, kelak anaknya akan celaka sekali.
Jangan bercinta pula saat istri datang bulan, sebab bila jadi anaknya akan menderita penyakit kusta.
Bila wanita sedang haid jangan menggodanya, lebih baik mencari pelampiasan lain.
Jangan pula bercinta pada Sabtu Legi, anaknya jelek juga gila.
Jangan bercinta pada malam 3 grebeg Maulud, Puasa, Besar, itu tidak baik, anaknya akan menderita penyakit ayan.
Hindarilah bercinta Sabtu Legi dan malam 3 Maulid tersebut, alangkah lebih baik tahanlah rasa syahwat tersebut. Karena larangan orang tua itu bila dilanggar, akan mendapat marabahaya.
Baiknya bercinta pada malam Senin, anaknya akan rajin mengaji.
Bercintalah pada hari Selasa menuju siang, anaknya banyak yang suka.
Bercintalah pada hari Kamis, anaknya banyak rejeki.
Bercintalah pada malam Jum’at, anaknya akan pandai.
Serta bercinta pada hari Jum’at dan Kamis, anaknya akan menjadi penghulu.
Saat bercinta mulailah dengan berdoa, membaca basmalah dan ta’awud. Bila tidak anaknya akan kurang berbudi.
Bercinta setelah Dhuha itu juga baik, karena anaknya akan menjadi ulama dan banyak rejekinya.
Itu semua adalah perkataan para orang tua, bila dilaksana-kan akan mendapatkan kebaikan dan jauh dari mara bahaya.
Untuk menghindari naas atau kejelekan alangkah baiknya menghindari bercinta pada tanggal-tanggal tertentu, seperti menghindari hari naas para Nabi. Pada tanggal 13 Asyura Nabi Ibrahim dibakar, tanggal 3 Maulid Nabi Adam turun ke bumi. Tanggal 16 Robiul Akhir Nabi Yusuf dimasukkan sumur, tanggal 5 Jumadil Nabi Nuh tenggelam beserta kaum-nya yang ingkar, awal Puasa Nabi Musa terjun ke laut. Tanggal 24 Nabi Yunus dimakan ikan paus, tanggal 25 Besar Nabi Muhammad dilempar batu hingga tanggal 2 giginya.
Juga menghindari tanggal 3, 5, 13, 16, 24, 25 disetiap bulan, karena tidak baik.
Juga bulan Puasa, Syawal dan Dulkaidah, pantangan untuk bercinta adalah pada hari Jumat.
Bulan Besar, Sura, Sapar pantangan untuk bercinta jatuh pada hari Sabtu dan Ahad.
Bulan Maulid, Rabingulakir, Jumadil Awal pantangan untuk bercinta terdapat pada hari Senin dan Selasa.
Bulan Jumadil Akir, Rajab, Ruwah pantangan untuk bercinta adalah pada hari Rabu dan Kamis.
*Dikutip dari buku Asmaragama: Seni dalam Bercinta*
*Dikutip dari buku Asmaragama: Seni dalam Bercinta*
0 komentar:
Posting Komentar