Pelakasanaan ibadah puasa dalam hubungannya dengan aspek rohani, yaitu adanya manfaat yang terkandung didalamnya, diantaranya; untuk melatih rasa ikhlas, beribadah, latihan disiplin keuletan, serta kehalusan perasaan, memaksa diri untuk menimbulkan kesadaran. Dan hal-hal lain yang bersifat kerohanian.
Menurut pendapat M. Farid Wajdy, dari Kairo mengatakan:
“Menjaga kesehatan badan rohani dan jasmani itu, adalah satu soal yang sulit, tidak mudah, dan pokok-pokok menjagaa kesehatan kedua-duanya itu adalah sama. Bahwa badan rohani itu berhajat kepada kesehatan, tidak berbeda dengan hajat badan jasmani, tentulah mudah terserang penyakit, akhirnya mudah didatangi kerusakan. Demikianpun kalau badan rohani itu tidak terpelihara dari segala kekotoran, tentulah mudah sekali terserang penyakit, yang akhirnya dapat membinasakan.”
Dalam pelaksanaan puasa dalam kaitannya dengan aspek rohani hendaknya seseorang;
1. Memelihara dan menahan pandangan mata dari melihat sesuatu yang dilarang oleh Allah Swt, seperti melihat sesuatu yang akan menarik perbuatan durhaka.
2. Memelihara pendengaran dari perkataan atau suara yang keji, yang akan membawa perbuatan keji dan durhaka kepada Allah Swt.
3. Memelihara lisan dari percakapan yang keji, perkataan yang kotor dan sebagainya, yang akan membawa perbuatan yang dilarang oleh Allah.
4. Memelihara dan menahan anggota-anggota tubuh, seperti tangan, kaki dan lain-lainnya dari segala macam perbuatan atau kelakuan yang akan membawa atau menarik perilaku durhaka kepada Allah.
5. Dalam mengerjakan puasa selalu membanyakkan pekerjaan-pekerjaan yang baik, seperti membaca al-Qur’an, membaca hadits-hadits Nabi dan sebagainya yang diperkenankan, bahkan dianjurkan oleh Islam.
6. Waktu berbuka puasa dan waktu sahur, janganlah membanyakkan makan, minum yang melebihi batas, yang akan menimbulkan banyak tidur dan malas beribadat.
7. Pada malam harinya, hendaklah membanyakkan ibadah kepada Allah, seperti mengerjakan shalat tarawih, witir, membaca al-Qur’an dan sebagainya
0 komentar:
Posting Komentar